SPW – Tidak peduli seberapa besar masalah yang kamu hadapi. Kamu tetap mempunyai pilihan untuk menjalani hidup yang kamu inginkan, misalnya dengan langkah sederhana untuk berpikir dari sisi yang positif. Kali ini saya akan membahas buku yang berjudul The Power of Positive Thinking karya Norman Vincent Peale, terkait bagaimana pikiran positif bisa mengubah hidup?
Apakah kamu sering mengeluh atas hidup yang kamu jalani sekarang? Misalnya karir yang stagnan, jualan yang susah, dan teman kerja yang nyinyir. Mayoritas setiap harinya berjuang melawan masalah yang ada dalam hidupnya. Bagaimana bila kita bisa membebaskan diri kita dari semua hal tersebut melalui hal kecil sederhana, yaitu berpikir positif.
Ingat! Semua dimulai dari pikiran lalu pada akhirnya menjadi kenyataan. Ada latihan yang menarik. Kunci dari kebahagiaan yaitu bebaskan hati kamu dari kebencian serta kecemasan, hidup sederhana, jangan terlalu berharap, dan perbanyak memberi. Coba lakukan ini selama seminggu dan kamu akan kaget atas hasilnya.
Tiga Hal Penting dari Buku The Power of Positive Thinking karya Norman Vincent Peale:
Pertama, Pikiran Mempengaruhi Kepercayaan Diri
Apakah kamu pernah ditanya, apa sekarang kesibukanmu? Bagaimana bisnis dan karirmu? Apa jawabanmu? Mungkin mayoritas orang menyampaikan, “ya gini-gini aja, biasa ajalah”, atau bahkan malah curhat terkait lingkungan kerja yang buruk, jualan yang susah laku, dan sebagainya.
Norman Vincent Peale berpendapat, ketika kita fokus pada hal yang negatif maka hal ini bisa jadi kenyataan. Mungkin fenomena ini seringkali dikenal dengan self-fulfilling prophecy. Hal ini terjadi ketika seseorang prediksi atau mengharapkan sesuatu dan prediksi atau harapan tersebut menjadi kenyataan hanya karena orang itu percaya. Misalnya, kamu diterima di tempat kerja yang baru, tapi kamu merasa inferior dan punya persepsi kalau rekan kerja di tempat kerja tidak suka sama kamu, lingkungannya toxic, dan sebagainya.
Pikiran negatif ini mungkin saya menjadi self-fulfilling prophecy. Ketika kamu punya persepsi negatif, maka hal ini bisa mempengaruhi perilaku kamu sehari-hari. Pada akhirnya, apa yang kamu pikirkan mungkin saja menjadi kenyataan. Namun tenang saja, kamu masih punya pilihan. Cobalah belajar untuk lebih percaya diri, karena kemampuan ini dapat membantu masa depanmu ke arah yang lebih baik.
Norman Vincent Peale menuliskan dalam isi bukunya tentang seorang pria yang sudah kehilangan segalanya tapi berhasil bangkit dan terus bergerak maju hanya karena pria tersebut berhenti sejenak untuk menuliskan semua hal positif yang masih ada dalam hidupnya. Pria tersebut dengan fokus pada hal yang positif, maka hal ini juga bisa mengubah pemikirannya, selanjutnya mengubah perilakunya, hingga hidupnya pun berubah.
Saya tahu hal ini memang tidak mudah, tapi bukan berarti kita menerima saja semuanya tanpa berbuat apa-apa. Ada latihan yang menarik:
1. Coba cari tahu ke dalam dirimu sendiri. Kenapa kamu punya perasaan tidak berdaya?
2. Coba ubah perasaan tersebut ke arah yang lebih positif. Lakukan terus-menerus ketika kamu bangun tidur, melihat ke cermin, dan ketika di malam hari sebelum tidur.
3. Coba katakan hal positif kepada dirimu sendiri. Hal-hal apa yang ingin kamu capai di hari ini dan hari esok harinya? Saat ingin menjalani sebuah pertemuan yang penting katakan kepada diri sendiri dengan penuh keyakinan kalau kamu, “La hawla wa laa quwwata illaah billah, insya Allah bisa, bisa, bisa”
Semua hal ini akan memberikan kamu energi untuk menjalani hari dengan lebih baik.
Kedua, Memilih Berpikir Positif
Apakah kau pernah merasa kewalahan atas masalah hidup? Mungkin saja ada masalah yang sangat nyata dan mendesak, misalnya berkaitan kesehatan atau dengan utang. Namun yang paling penting adalah sikap kamu dalam menghadapi masalah tersebut. Tentu saja, pikiran positif bukan artinya kamu tiba-tiba langsung sembuh atau utangmu hilang. Bukan seperti itu hasil kerjanya. Namun ini merupakan langkah kecil untuk mengubah perilaku yang pada akhirnya hidupmu ikut berubah.
Ketika hidupmu dipenuhi hal yang positif, maka kamu akan punya energi cukup untuk mengatasi masalah yang datang dalam hidupmu. Ada fakta yang menarik, seringkali kita menganggap situasi kita yang buruk saat ini karena faktor yang berada di luar kendali atau kita sedang tidak beruntung. Namun faktanya dunia yang kamu rasakan sekarang itu tidak nyata, tapi merupakan hasil pikiran tentang pengalaman hidupmu sendiri. Contoh sederhananya, dua orang sedang dalam perjalanan di dalam bus, orang pertama merasa perjalannya sangat menarik, sedangkan orang kedua merasa perjalanan itu sangat buruk. Kenapa situasi yang sama tapi memiliki persepsi yang 100% berbeda? Ternyata orang pertama duduk menghadap ke jendela, dimana ada pemandangan yang indah, tapi lain halnya orang kedua yang duduk menghadap bebatuan.
Terkadang hidup kita tergantung bagaimana kita melihatnya. Norman Vincent Peale memiliki teman yang ia sebut sebagai Obstacle Man. Setiap kali ada ide baru, orang itu selalu melihatnya dari sisi yang negatif. Sebagai seorang direktur, ketika anggota timnya membawa sebuah ide. Pikiran Obstacle Man fokus pada hal apa saja yang bisa membuat ide itu jadi gagal. Orang itu selalu bilang “tunggu dulu”. Coba kita semua berpikir rintangan apa aja yang akan muncul? Ketika ada anggota tim baru yang bertanya, “kenapa sih dia berpikir seperti itu?” Obstacle Man pun menjawab, “kalau kita harus realistis dan melihat rintangan apa saja yang akan muncul dari proyek tersebut.”
Bagaimana menurutmu? Tentu saja mengidentifikasi resiko yang muncul memang penting, tapi disisi lain jangan terjebak di sana. Kenapa? Karena tidak ada rintangan yang tidak bisa dilalui ketika kita punya kepercayaan dan keberanian untuk mewujudkannya. Apa yang harus dilakukan ketika menemui rintangan itu? Jangan mengeluh, hadapilah, dan cari solusi!
Ketika kamu berharap hal buruk akan terjadi, maka hal itu akan terjadi. Namun ketika kamu berharap hasil terbaik, maka kamu akan mendapatkan hasil yang terbaik. Ini merupakan langkah awal untuk sukses.
Ketiga, Cemas dengan Masa Depan
Apakah kamu sering merasa cemas soal masa depan kamu seringkali khawatir soal keuangan atau kesehatan? Hal ini tentu saja dapat dimaklumi, namun apabila kamu melakukannya terus-menerus, maka berdampak buruk pada hidupmu jalani. Kebiasaan ini bisa membuatmu stres dan menguras energi dalam pikiran. Stres yang jangka panjang bisa mengakibatkan berbagai penyakit serius, misalnya penyakit jantung dan sebagainya.
Anehnya, kamu sudah pusing atau sesuatu yang belum tentu kejadian. Ini yang biasa dilakukan banyak orang sehingga mereka terbiasa untuk cemas. Misalnya ketika bertemu orang baru, sudah ada pikiran kalau dia tidak suka sama saya. Hal inilah yang menghambatmu untuk sukses. Apa solusinya? Norman Vincent Peale memberikan saran, coba tutup mata sejenak dan bayangkan kalau kamu sudah punya solusinya, perilaku ini akan mengurangi kecemasan yang kamu alami dan mendorong tubuh untuk memproduksi efek yang positif.
Kesimpulan
1. Pikiran bisa jadi kenyataan. Ketika kita fokus pada hal yang negatif maka hal ini bisa jadi kenyataan. Mungkin fenomena ini seringkali dikenal sebagai self-fulfilling prophecy. Hal ini terjadi ketika seseorang memprediksi atau mengharapkan sesuatu menjadi kenyataan hanya karena orang itu percaya.
2. Apa yang kita alami belum tentu kenyataan yang sebenarnya. Seringkali kita menganggap situasi kita yang buruk saat ini karena faktor yang berada di luar kendali atau kita sedang tidak beruntung. Namun faktanya dunia yang kamu rasakan sekarang tidaklah nyata, tapi merupakan hasil pikiran tentang pengalaman hidupmu sendiri.
3. Berhenti cemas setiap saat. Mayoritas orang seringkali khawatir terkait keuangan atau kesehatan. Hal ini tentu saja dapat dimaklumi. Namun apabila kamu melakukannya terus-menerus, hal ini bisa berdampak buruk pada hidup yang kamu jalani. Kebiasaan ini bisa buat kamu jadi stres dan menguras energi di dalam pikiran.
Semoga bermanfaat. Sebagai bentuk dukunganmu terhadap blog pribadi ini, caranya mudah sekali. Hanya tinggalkan komentarmu dan sebarkan tulisan ini kepada siapapun. Terima kasih banyak.