SPW – Semua orang bisa menjadi pribadi karismatik, asalkan tahu caranya. Kali ini saya akan membahas buku berjudul The Charisma Myth karya Olivia Fox Cabane terkait menjadi orang yang berkarisma bisa dipelajari, bukan genetik. Menariknya, menjadi pribadi yang berkarisma, tidak harus mengubah jati dirimu secara keseluruhan. Namun, beradaptasi pada serangkaian latihan yang sesuai dengan kepribadianmu sekarang.
Orang yang karismatik memiliki dampak yang besar bagi hidup orang lain. Dibandingkan dengan rata-rata orang pada umumnya, orang yang berkarismatik lebih menarik, memiliki penghasilan yang lebih tinggi, dan tingkat stress yang lebih rendah. Dan sekali lagi, semua hal ini bisa dipelajari oleh semua orang, asalkan kita tahu hal apa saja yang harus kita kembangkan untuk menjadi pribadi yang berkarismatik.
Tiga Hal Penting dari Buku berjudul The Charisma Myth karya Olivia Fox Cabane:
Pertama, Semua Bisa Menjadi Karismatik
Siapa yang terlintas di benakmu saat memikirkan orang yang berkarismatik? Mungkin kamu memikirkan seorang artis, teman, atau kolega yang membuat semua orang terkesan. Kamu mungkin juga percaya bahwa orang-orang ini dilahirkan dengan karunia karisma, sedangkan kamu tidak memiliki bakat atau kepribadian yang tepat untuk menjadi karismatik. Kabar baiknya, semua ini bisa dipelajari. Seperti keterampilan lainnya, kamu dapat mengembangkan karakter yang berkarisma, tidak peduli betapa dirimu merasa tidak punya karisma sama sekali.
Menjadi orang yang berkarismatik bukan hanya perlu dimiliki oleh para pemimpin, namun karakter ini dapat membantu kamu dalam kehidupan pekerjaan dan pribadi. Orang yang berkarismatik biasanya akan lebih didengarkan, dihargai, dan dikagumi. Persepsi ini akan membantu kamu dalam kehidupan nyata.
Sebagai contoh, di dalam kehidupan pekerjaan, karisma akan membantu kamu untuk mendapatkan pekerjaan, idemu didengarkan dan diadopsi, menarik talenta baru, membuat orang ingin bekerja denganmu, dan sebagainya. Sedangkan di kehidupan pribadi, karisma akan membantu kamu untuk mempengaruhi lingkungan sekitarmu, mulai dari keluarga, pasangan, teman, hingga komunitas lingkungan sekitar.
Karisma adalah bukan sesuatu yang dikagumi setiap saat. Seseorang mungkin sangat berkarisma pada satu hari dan pada keesokan harinya dia biasa saja. Hal ini disebabkan karisma bukan ibarat sebuah aura ajaib yang menyelimuti seseorang, tapi merupakan hasil ketika seseorang menunjukkan beberapa perilaku tertentu. Perilaku ini bersifat non verbal, jadi ditunjukkan melalui bahasa tubuh. Inilah alasan kenapa seseorang terlihat berkarismatik, karena bahasa tubuhnya menunjukkan hal tersebut.
Contohnya, artis yang sangat berkarismatik yaitu Marilyn Monroe dapat ibaratnya berpindah persona antara Marilyn dan Norma Jean. Suatu hari, Norma Jean naik subway tanpa ada satu pun penumpang yang menyadarinya. Namun, saat dia sampai di jalanan New York, dia bisa bertransformasi menjadi Marilyn. Mungkin kamu penasaran bagaimana caranya? Hanya dengan mengubah bahasa tubuhnya, mulai dari mengatur gaya rambutnya dan sikap badan yang berbeda, maka semua mata sudah tertuju pada dirinya. Ini fakta yang seringkali luput dipahami kalau menjadi pribadi yang berkarisma merupakan hasil usaha hingga akhirnya orang tersebut dapat melakukannya seperti naluri.
Kedua, Belajar Menjadi Orang yang Berkarisma
Karisma pada dasarnya adalah bagaimana kamu membuat mereka merasa setelah kontak dengan dirimu. Ada tiga komponen utama dalam karisma yaitu, presence, power, and warmth.
1. Presence berarti kamu memperhatikan secara mendalam ketika kamu berinteraksi dengan orang lain sehingga kehadiranmu utuh di depan dirinya. Sayangnya, di era modern dimana seringkali banyak distraksi, perhatian secara mendalam seringkali sulit dipelajari oleh banyak orang. Perlu diingat, kehadiranmu secara utuh tidak bisa dipalsukan. Lawan bicara kamu akan dengan cepat menyadarinya melalui tanda halus saat pikiranmu sedang tidak fokus. Pada akhirnya, mereka akan merasa tersinggung dan tidak dihargai, kemudian hal ini akan menyulitkanmu dalam membangun kepercayaan dengan orang tersebut.
2. Power adalah persepsi seseorang bagaimana kamu bisa memberikan dampak kepada orang lain. Hal ini bisa datang dari berbagai faktor, mulai dari penampilanmu, persepsi soal kekayaanmu, keahlianmu, dan status sosial.
3. Warmth adalah persepsi seseorang terhadap itikad baikmu atau mereka merasa kamu akan melakukan sesuatu untuk kebaikan mereka juga. Menariknya, sejarah kelangsungan hidup manusia selalu bergantung pada menemukan orang yang berkuasa dan baik. Dalam situasi yang sulit, kita selalu mencari tahu apakah orang tersebut akan membantu kita dan apakah dia mampu. Inilah kenapa, secara alam bawah sadar, kombinasi antara power dan warmth sangat positif dalam membentuk persepsi kita di mata orang lain.
Selain komponen sebuah karisma, ada empat tipe karisma yang berbeda. Tidak setiap orang memiliki karisma yang sama dan situasi yang berbeda membutuhkan karisma berbeda pula.
1. Focus Charisma adalah tipe orang yang selalu membuatmu merasa didengar dan dihargai, karena orang ini selalu hadir secara utuh ketika bersama denganmu.
2. Visionary Charisma adalah tipe orang yang mampu membuat orang lain percaya pada sesuatu hal dan menginspirasi mereka untuk mencapainya.
3. Kindness Charisma adalah tipe orang yang mampu membuat orang lain merasa diterima seutuhnya tanpa diberikan penilaian apapun.
4. Authority Charisma adalah tipe orang yang membuat kamu percaya kalau dia memiliki kemampuan untuk mengubah hidup orang lain menjadi lebih baik
Tipe-tiep karisma ini sangat bergantung sekali pada kepribadianmu, tujuanmu, dan situasi saat itu. Orang yang berkarisma mampu beradaptasi dengan menggabungkan atau menukar tipe karisma tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi.
Ketiga, Rintangan untuk Melatih Karisma
Di awal, tadi saya sempat bahas kalau karisma berasal dari perilaku bahasa tubuh tertentu. Oleh karena itu, kita harus waspada ada dua hal utama yaitu ketidaknyamanan dalam segi fisik dan mental. Kadang ketidaknyamanan kecil dapat berpengaruh besar, karena akan terlihat dalam bahasa tubuhmu.
Ada contoh dari seseorang bernama Tom yang merupakan seorang konsultan yang hampir kehilangan peluang bisnis senilai empat juta dolar, hanya karena kesalahan outfit yang dia pakai. Saat itu, Tom memakai jas hitam dari wol, tapi di waktu meeting-nya sangat panas dan Tom duduk langsung kena sinar matahari.
Dia menghabiskan pertemuan dengan gelisah dan menyipitkan mata karena posisi duduknya yang melawan matahari. Perilaku ini dipersepsikan di mata klien sebagai bentuk kemarahan, ketidaksetujuan, dan insecure. Secara alami, klien mulai meragukan kemampuan Tom.
Ketidaknyamanan mental, seperti kecemasan atau kritik diri, dapat memiliki efek yang sama. Tom telah menghabiskan waktu sebelum pertemuannya dengan perasaan campur aduk, karena mempertimbangkan kemungkinan hasilnya seperti apa. Hal ini lalu membuat dia menjadi cemas dan terlihat dalam bahasa tubuhnya.
Kesimpulan
Menjadi pribadi yang berkarisma bisa dipelajari melalui hadir seutuhnya, menjadi pribadi yang punya dampak positif bagi orang lain, dan penuh kehangatan.
Semoga bermanfaat. Sebagai bentuk dukunganmu terhadap blog pribadi ini, caranya mudah sekali. Hanya tinggalkan komentarmu dan sebarkan tulisan ini kepada siapapun. Terima kasih banyak.