Melatih Win-win Solution

Advertisements

SPW – Hidup akan berubah apabila mindset kita berubah. Ketika kita fokus pada orang lain maka kita akan menciptakan dunia yang lebih baik. Kali ini saya akan membahas buku berjudul The Outward Mindset karya The Arbinger Institute terkait bagaimana mengubah fokus pada diri sendiri menjadi fokus untuk membantu orang lain. Tanpa disadari seringkali kita inward mindset. Kita hanya fokus pada diri sendiri tanpa mementingkan orang lain.

Seseorang yang mengambil potongan terakhir di meja makan tanpa mengecek dahulu apakah semua orang sudah mendapatkan bagian atau belum. Walaupun ini terlihat sepele namun apa yang orang itu lakukan mempengaruhi hidup orang lain. Hasilnya dengan pola pikir ini kita seringkali menemui permasalahan. Namun ada pilihan lain untuk kita memilih menggunakan outward mindset.

Tiga Hal Penting dari Buku Berjudul The Outward Mindset karya The Arbinger Institute:

Pertama, Dua Mindset Diotak

Apa yang mendorong seseorang untuk mengambil sebuah keputusan? Banyak orang menganggap kalau keputusan berasal dari kepribadian seseorang. Namun nyatanya mindset menentukan perilaku. Mindset membantu kita melihat dunia bagaimana dunia bekerja dan keputusan yang kita ambil berdasarkan dunia yang kita lihat.

Penduduk Kansas City seringkali mengkritik polisi di sana karena cenderung menggunakan kekerasan yang berlebihan. Misalnya ketika melakukan penggerebekan mereka seringkali juga menembak hewan peliharaan. Citra buruk ini memaksa departemen kepolisian Kansas City untuk mengubah mindset-nya. Mereka mulai memperlakukan orang lain dengan hormat.

Alih-alih langsung bertindak agresif, mereka mulai mengutamakan kerjasama. Misalnya di satu kejadian setelah tim polisi berhasil menggerebek sebuah rumah pengedar narkoba, mereka tidak buru-buru menginterogasi tersangka. Namun ada salah satu anggota yang berhenti sebentar di dapur dan membuat susu untuk diberikan kepada ibu dengan anak bayi di rumah itu. Atasan polisi itu awalnya bingung lalu bangga atas perilaku anak buahnya. Ketika sang ibu itu berhasil menenangkan bayinya, suasana di lokasi penggerebekan menjadi lebih kondusif.

Perubahan mindset akan merubah perilaku dan pada akhirnya akan mengubah dunia. Arbinger menjelaskan ada dua tipe mindset, yaitu inward mindset dan outward mindset. Inward mindset adalah pola pikir seseorang yang fokus mementingkan dirinya sendiri tanpa mempedulikan orang lain orang. Orang ini akan melihat orang lain sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan pribadinya. Orang ini akan berusaha mencapai tujuan pribadinya tanpa peduli dampaknya pada orang lain. Dia juga sangat peduli atas apa yang orang lain katakan. Jika dirinya gagal, orang ini cenderung menyalahkan orang lain.

Sebaliknya outward mindset adalah pola pikir seseorang yang bertanggung jawab atas perilakunya dan dampaknya terhadap orang lain. Orang ini melihat orang lain sebagai individu yang punya kebutuhan tantangan dan juga tujuan yang ingin dicapai. Dia akan berusaha mencapai tujuan pribadinya namun juga bisa membantu orang lain untuk mencapai apa yang mereka inginkan. Orang ini bersedia berbagi informasi dan dukungan yang dibutuhkan orang lain. Ketika ada yang tidak setuju dengan dirinya di dalam kelompok, maka orang ini akan berusaha mendengarkan dan mempertimbangkan masukan yang diberikan.

Kedua, Melatih Outword Mindset

Bagaimana caranya agar kita bisa fokus mengembangkan outword mindset? Ada tiga langkah sederhana untuk mengembangkan outword mindset yang disingkat menjadi same.

S merupakan kepanjangan dari Seeing the needs of others yang artinya melihat kebutuhan orang lain. Kamu harus belajar untuk fokus pada orang lain daripada diri sendiri. Hal ini sebenarnya sederhana intinya sebelum kamu bertindak kamu juga perlu mempertimbangkan kebutuhan orang lain.

A merupakan kepanjangan dari Adjusting your efforts yang artinya menyesuaikan tindakan yang kamu ambil. Ketika sudah jelas apa yang orang lain butuhkan, maka sesuaikan tindakan kamu untuk membantu mereka mencapai kebutuhan yang diinginkan.

M merupakan kepanjangan dari Measuring the impact mengukur dampak dari tindakan kamu. Apakah tindakanmu membantu orang lain, benar-benar bisa membantu mereka? Jika tidak, mereka mungkin perlu melakukan pendekatan lain agar berdampak sesuai yang diharapkan.

Tahun 2006, Alan Mulally ditunjuk sebagai CEO dari Ford motor company. Saat baru menjabat, Alan punya tugas besar untuk mengembalikan Ford ke masa jayanya. Dia lalu mengumpulkan semua direktur perusahaan dan bertanya apa yang salah. Alan ingin mereka terbuka soal kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi. Ini adalah cara Alan melakukan S (Seeing the needs of others), yaitu melihat kebutuhan orang lain. Namun hal ini tidak mudah. Butuh waktu berminggu-minggu hingga ada satu orang yang berani bicara. Maklum saja semua direktur juga takut kalau salah bicara malah berujung dipecat. Namun ketika seorang direktur senior bernama Mark bicara dan mengungkapkan tantangan yang serius.

Advertisements

Alan lalu bertanya kepada anggota timnya. Siapa yang bisa membantu Mark? Para direktur mulai berpikir dan bekerja sama untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut. Ini adalah contoh perilaku dari A (Adjusting your effort), yaitu menyesuaikan tindakan yang kamu ambil hingga akhirnya di meeting selanjutnya mereka fokus melakukan evaluasi atas dampak bantuan yang mereka berikan.

Hasilnya cukup memuaskan ketika krisis keuangan di Amerika Serikat tahun 2008, Ford merupakan satu-satunya produsen otomotif besar yang bisa selamat tanpa dana talangan pemerintah. Ini adalah contoh bentuk dari M (Measuring the Effect), yaitu mengukur dampak dari tindakan kamu. Namun perlu diingat sangat sulit memaksa seseorang untuk berubah.

Coba mulai cari tahu apa kebutuhannya dan dari situ kamu bisa membantu mereka mencapainya.

Ketiga, Menjadi Orang Pertama yang Berubah

Bagaimana bila dilingkungan kita isinya orang yang punya inward mindset? Orang yang hanya fokus pada dirinya sendiri. Daripada sibuk mengeluh, lebih baik menjalankan tips yang bisa dicoba kamu, yaitu jadi orang pertama yang punya outword mindset.

Tentu saja kita ingin orang lain juga berubah dan punya outword mindset. Namun semua ini hanya bisa terwujud apabila ada orang yang cukup berani menjadi yang pertama. Mendahulukan kepentingan bersama bukanlah tanda kalau kamu lemah dan bisa diperdaya. Bukan! Itu merupakan tanda kamu menjadi orang yang berani mengambil langkah daripada oleh orang lain.

Ingat, dunia yang kamu lihat saat ini bukanlah kenyataan yang sesungguhnya. Semua ini berasal dari mindset yang kamu miliki. Ketika mindset-mu berubah, maka dunia yang kamu lihat juga berubah.

Kamu bekerja sebagai customer service. Kamu bisa membuat hidup konsumen lebih baik dengan berusaha mencari tahu apa yang mereka butuhkan. Mungkin saja mereka hanya butuh didengarkan atau ingin dijawab dengan cepat. Ketika kamu berusaha menjawab kebutuhan mereka, maka kamu membuat hidup konsumen menjadi lebih baik.

Ketika strategimu berhasil, maka mungkin saja atasan dan rekan kerjamu mengikuti apa yang kamu lakukan. Pada akhirnya, perusahaan mempunyai reputasi yang bagus sebagai perusahaan dengan outward mindset.

Kesimpulan

1. Ada dua tipe mindset, inward dan outward. Inward mindset adalah pola pikir seseorang yang fokus pada dirinya sendiri tanpa mempedulikan orang lain, sedangkan outward mindset adalah pola pikir seorang yang bertanggung jawab atas perilakunya dan peduli terhadap orang lain.

2. Melatih outward mindset ada tiga langkah; pertama, Seeing the needs of others, melihat kebutuhan orang lain. Kedua, Adjusting your effort, menyesuaikan tindakan yang kamu ambil. Ketiga, Measure the impact, mengukur dampak dari tindakanmu.

3. Berani menjadi orang pertama yang berubah. Dunia yang kamu lihat saat ini bukanlah kenyataan yang sesungguhnya. Semua berasal dari mindset yang kamu miliki. Ketika mindset-mu berubah, maka dunia yang kamu lihat juga berubah.


Semoga bermanfaat. Sebagai bentuk dukunganmu terhadap blog pribadi ini, caranya mudah sekali. Hanya tinggalkan komentarmu dan sebarkan tulisan ini kepada siapapun. Terima kasih banyak.

Advertisements
Lulusan Psikologi. Instruktur yang berfokus pada materi ajar terkait Improvement & People Development. Penulis resmi di Personal Blog Singgih Pandu Wicaksono. Hobi membaca, menulis, dan berolahraga.

Related Posts

The Psychology of Selling

Advertisements SPW – Menjadi jago jualan perlu memiliki mindset yang tepat dulu sebelum berjualan. Kali ini saya akan membahas buku berjudul The Psychology of Selling karya Brian…

Rencana Singkat Disisa Hidupmu

Advertisements SPW – Kadang dalam hidup kita tidak selalu mendapatkan pilihan yang bagus, yang jauh lebih penting adalah melakukan hal terbaik dari pilihan apapun yang didapatkan. Kali…

Berpikir Berbeda – Kreatif dan Inovatif

Advertisements SPW – Menjadi original tidak perlu menjadi yang pertama, tetapi menjadi yang berbeda dan lebih baik. Kali ini saya akan membahas buku yang berjudul Originals karya…

Cara Menghentikan Kebohongan atau Kecurangan

Advertisements SPW – Mayoritas orang akan curang apabila situasi dan kondisinya mendukung. Kali ini saya akan bahas buku berjudul The Honest Truth About Dishonesty karya Dan Ariely…

Menjadi Negosiator Ulung dengan Cara Membujuk Orang Lain Melalui Teknik Mendengarkan

Advertisements SPW – Ketika seseorang sedang cerita mungkin dia tidak butuh solusi, akan tetapi hanya ingin didengar keluh kesahnya. Kali ini saya akan membahas buku berjudul Just…

Transformasi Bisnis yang Sukses

Advertisements SPW – Perusahaan yang mampu bertransformasi menjadi perusahaan hebat diibaratkan seekor landak, sedangkan perusahaan yang gagal bertransformasi diibaratkan seekor rubah. Kali ini saya akan membahas buku…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *